Yaa Allah.. andai aku boleh memilih hidup dalam kemiskinan atau hidup dalam gelimang harta, aku tentu lebih memilih hidup dalam kemiskinan. Walaupun aku tak memiliki apa yang dimiliki oleh orang-orang yang sibuk dengan dunia, ternyata aku masih bisa hidup dalam ketenangan, aku masih bisa menjalani kehidupan-MU dengan penuh kebahagiaan, aku juga masih bisa merasakan cinta dan kasih sayang-MU padaku. Semua itulah harta paling berharga dalam kehidupanku.
Yaa Allah.. andai aku boleh memilih hidup dalam kemiskinan atau hidup dalam gelimang harta, aku tentu lebih memilih hidup dalam kemiskinan. Karena andai aku Engkau takdirkan menjalani hidup ini dengan gelimang harta, aku takut tak bisa menjadi orang yang amanah dalam menjaga titipan-Mu. Apalagi aku paling takut kalau kelak di hari akhir Engkau meminta pertanggungjawaban dariku tentang semua harta yang Engkau amanahkan kepadaku. Mungkin aku akan diam membisu kala Engkau menanyakan tentang harta yang telah Engkau amanahkan kepadaku. Apalagi aku paling takut kalau aku engkau takdirkan jadi orang yang penuh dengan harta, aku jadi sombong tak mau ingat lagi kepada-MU.
Yaa Allah.. andai aku boleh memilih hidup dalam kemiskinan atau hidup dalam gelimang harta, aku tentu lebih memilih hidup dalam kemiskinan. Aku takut kalau aku mendapat julukan dari Engkau orang yang mendustakan agma seperti yang ada dalam Firman-Mu Surat Al Maa’un. Aku bisa merasakan gimana rasanya dapat julukan orang yang mendustakan agama. Apalagi Engkau sendiri yang memberi julukan itu. Dzat yang Maha Kaya yang jadi Tuhan bagi setiap manusia. Andai Engkau tak perkenankan aku memilih hidup dalam kemiskinan, aku tak mau tidurku terganggu karena selalu memikirkan hartaku. Aku juga tak mau ibadahku kepada-MU juga terganggu sampai aku tak khusu’ lagi dalam setiap rukuk dan sujudku karena selalu memikirkan hartaku.
Bumi Ilmu, 2011
0 komentar:
Posting Komentar