RSS

Alumni Where Are You Going...???

Detik-detik perpisahan dengan pesantren tercinta terasa sangat berat bagi sebagian besar santri yang memang mencintai ilmu&tholabul 'ilmi. Suasana pesantren dengan latar belakang jalan utama yang menghubungkan kota SBY-BALI, makan bersama dg "tutup panci", segernya "air kran", begadang malam, canda tawa dengan teman, lelahnya berorganisasi, semuanya kini tinggal kenangan yang pasti tak kan terlupakan. Kesenangan dan kesedihan itu telah menjadi pengiring para tholibul 'ilmi di PERSIS Bangil. Dan setelah berada di luar gerbang ma'had akan terlontar pertanyaan "kemana kah kaki kan melangkah ?"

Kuliah, ya itu jawabannya. Tapi manakah kampus yang dituju ? Pertanyaan baru muncul lagi. Setelah menemukan jawaban yang tepat dimana tempat yang cocok dengan minat dan potensi kita, maka timbul pertanyaan kedua, mampukah ortu membiayai kuliah kita ? Dari manakah biaya yang besar itu diperoleh untuk kuliah kita ? Bersyukurlah jika Allah mengkaruniakan kita ortu yang mampu, namun jika tidak berusahalah dengan mencari peluang beasiswa atau mengambil alternative lain.

Bekerja, barangkali itu jawaban alternative kedua. Tapi dmana kita harus bekerja? Dengan kemampuan yang kita miliki, modal finansial yang ada, jaringan yg luas, banyak pilihan yang bisa diambil, menjadi karyawankah, wirausahawan atau membuka peluang kerja baru. Dan bagi yang sudah bekerja, ia selangkah di depan dari yang masih kuliah, walaupun bekerja bukanlah tujuan utama bagi pencari ilmu.

Menikah, barangkali jawaban yang paling aman bagi alumni yang sudah punya "ba'ah" untuk menikah. Tantangan zaman berikut godaan-godaannya bisa menjadi cobaan terberat bagi seorang alumni, karena setelah sekian lamanya "dipenjara" di lingkungan suci sebuah lembaga pendidikan islam ia harus berinteraksi dan terlibat dalam pergaulan masyarakat yang kadang tak mengenal batasannya. Menikah bisa menjadi benteng sekaligus pendewasaan diri dengan berbagai permasalahannya.

Ada hal penting mungkin yang perlu dipahami seorang calon alumni PERSIS Bangil, ketika terjun dimasyarakat, akan banyak pertanyaan dan permintaan yang akan diajukan. Ketika itu pula akan ada evaluasi bagi seorang alumni pesantren tentang apa yang telah mereka pelajari semasa di pesantren dulu? Banyak kata-kata penyesalan pastinya ketika hal tersebut hilang terlupakan, enam atau empat tahun yang terlewatkan itu menjadi sia-sia, ketika kemampuan itu tak berbekas ditambah dengan akhlaq, ibadah dan tarbiyah seorang alumni PERSIS Bangil tidak terjaga. Sebaliknya ketika seorang alumni PERSIS Bangil menjadi seorang ilmuwan yang dibarengi dengan akhlaq, ibadah dan tarbiyah yang masih konsisten, ditambah dia seorang yang hafal Al Qur'an, menguasai Hukum hukum Islam, ia akan mengisi dan mewarnai berbagai komponen di masyarakat. Ia seorang da'i atau enterprenur sekaligus da'i. Itulah mungkin cita cita kesempurnaan seorang santri dari lembaga pendidikan islam yang berbasis dakwah, tarbiyah, dan hukum islam ini. WALLAHU A'LAM

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar